Ekonomi China Ngebut, PM Li Qiang Ajak Indonesia Lari Bareng
时间:2025-05-25 17:00:01 出处:百科阅读(143)
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang memamerkan kekuatan ekonomi negaranya di hadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam forum Indonesia–China Business Reception di Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2025.
Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal I-2025 mencapai 5,4%, menjadikannya salah satu yang tertinggi di antara negara-negara besar.
“Dengan ukuran ekonomi sebesar 135 triliun yuan, pertumbuhan ini sangat mengesankan, apalagi di tengah berbagai tantangan eksternal,” ujar Li Qiang dalam pidatonya.
Baca Juga: Transaksi Dagangan RI–Tiongkok Tembus Rp2.112 T, Prabowo: Mitra Terbesar Kita!
Li menyebut konsumsi domestik Tiongkok masih memiliki ruang tumbuh yang besar. Saat ini, konsumsi per kapita di negaranya masih berada di level 40%, sementara di negara maju sudah mencapai 60%. Nilai total konsumsi dan penjualan eceran di Tiongkok hampir mencapai 50 triliun yuan. Menurutnya, setiap kenaikan 1% dalam konsumsi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih dari 1 triliun yuan.
Di bidang teknologi, Tiongkok terus melakukan terobosan di sektor kecerdasan buatan, robotika, dan biomedis. Li menekankan bahwa produk dan layanan baru dari sektor teknologi akan membuka peluang investasi dan inovasi lintas negara, termasuk untuk Indonesia.
Li juga menyoroti posisi Tiongkok sebagai satu dari tiga sumber investasi terbesar di Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut. Sejumlah proyek strategis telah dijalankan bersama, termasuk kereta cepat Jakarta–Bandung yang telah melayani hampir 10 juta penumpang.
Baca Juga: Boy Thohir Pastikan Pengusaha China akan Ikut Biayai Proyek Makan Gratis Prabowo
“Kita harus memperkuat integrasi industri. Dalam bidang infrastruktur, energi, dan pertanian, kerja sama China dan Indonesia sudah bagus,” ujar Li. Ia berharap perusahaan kedua negara dapat terus memperdalam kolaborasi melalui riset teknologi, berbagi sumber daya pasar, dan penguatan rantai pasok.
PM Li menegaskan bahwa Tiongkok siap berbagi peluang pertumbuhan dan membuka diri bagi negara-negara mitra, termasuk Indonesia. “Kami berkomitmen terus membuka diri dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih baik bagi perusahaan asing,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa nilai perdagangan Indonesia–Tiongkok saat ini telah melampaui US$130 miliar atau sekitar Rp2.112 triliun per tahun. Ia menegaskan Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan menjadi bagian penting dalam pengembangan industri nasional.
“Perdagangan kita sudah melebihi 130 miliar dolar Amerika Serikat tiap tahun,” kata Presiden Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Puji Konsistensi Tiongkok Bela Palestina: Sungguh Membanggakan!
Presiden juga menyoroti keberhasilan sejumlah proyek yang digarap bersama investor Tiongkok, seperti hilirisasi nikel dan pengembangan kawasan industri.
PM Li Qiang menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kerja sama kedua negara.
“Masa depan kerja sama China dan Indonesia sangat luas dan cerah. Kami menantikan hubungan pemerintah dan masyarakat kedua negara menjadi semakin erat dan berjalan dengan baik,” ujarnya.
猜你喜欢
- Tawaran Pindah ke Kota di Italia, Dikasih Rp1,8 M untuk Beli Rumah
- Realisasi Bansos Baru Rp43,6 triliun di April 2025, Data Tunggal Jadi Alasan!
- FOTO: Kala Nenek
- Kampanye Anies
- Vape dengan Obat Keras dalam Kasus Jonathan Frizzy, Apa Itu Etomidate?
- Dalam Empat Bulan, Sri Mulyani Laporkan Negara Telah Kantongi Rp557,1 Triliun dari Pajak
- CATL Nyetrum Indonesia! Bahlil Pastikan Pabrik Baterai Rp98 Triliun Dimulai Juni!
- Update Kasus Aiman, 7 Saksi Ahli Dimintai Keterangan
- Tekanan Darah Naik, Apa Gejala yang Dirasakan Tubuh?