Di Hadapan Prancis, Menekraf Jelaskan Ekonomi Kreatif RI Tumbuh Signifikan 11 Tahun Terakhir
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, empat jam setelah penandatanganan Memorandum of Understanding(MoU) yang dilakukan di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta pada Rabu (28/5/2025) ini berlangsung dalam suasana hangat, disambut dengan kopi Gayo, teh bunga telang, dan roti buaya sebagai simbol persahabatan.
Baca Juga: Kunjungan Presiden Macron ke Borobudur Tandakan Keseriusan Prancis Jadi Mitra Kembangkan Ekraf
Menteri Ekraf mengungkapkan pertemuan ini membahas tindak lanjut kerja sama strategis di subsektor Film, Video, Animasi, Fesyen, Kriya, Game, dan Desain.
“Kerja sama yang disepakati untuk peningkatan kolaborasi ekosistem industri kreatif, peningkatan kualitas SDM sektor ekonomi kreatif, termasuk juga perluasan akses pasar bagi kedua negara. Kemitraan strategis ini juga akan memfasilitasi pegiat ekraf kedua negara untuk berpartisipasi pada sejumlah event besar yang akan dilakukan di Prancis maupun di Indonesia tahun ini serta tahun-tahun mendatang,” ujar Menteri Ekraf, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Jumat (30/5).
Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati juga mengungkapkan perasaan senangnya atas pertemuan guna menindaklanjuti kesepakatan yang ditandatangani siang tadi.
“Saya senang sekali, apa yang telah kita sepakati langsung dapat ditindaklanjuti dalam pertemuan bilateral ini. Semoga kesepakatan ini dapat berjalan dengan baik serta terwujud dalam tindakan konkret kedua negara di waktu mendatang,” kata Rachida Dati.
Menteri Ekraf juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia tumbuh signifikan dalam 11 tahun terakhir (2013-2024). Berdasarkan data BPS RI, terjadi peningkatan nilai tambah PDB sebesar 119%, dari sekitar Rp 700 triliun menjadi Rp 1.500 triliun. Sementara, nilai ekspor naik 67%, dari USD 15 miliar menjadi USD 25,1 miliar.
“Demikian pula jumlah tenaga kerja sektor ekonomi kreatif dalam 11 tahun terakhir, meningkat tajam sebesar 89% dari 14 juta orang menjadi 26,5 juta orang. Di mana, 68%-nya adalah perempuan. Data BPS juga mengatakan sekitar 50% pekerja ekraf berusia di bawah 40 tahun. Jadi, ekonomi kreatif merupakan sektor yang inklusif dan progresif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:休闲)
- Jawaban BYD Brasil yang Dituding Melakukan Praktik Perbudakan
- Melihat 'Ujung Dunia' di Kamchatka, Diiringi Gemuruh 300 Gunung Berapi
- Cucu Pendiri Hermes Beri Warisan Rp170 Triliun ke Tukang Kebun
- vivo V50 Series, Smartphone dengan Fitur Pas untuk Liburan dan Petualangan Alam
- Apa Itu Skena, Kata Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023
- Optimalisasi Potensi Pasar Haji, Damri Ingin Ekspansi ke Arab Saudi
- Stay Safe, Jabodetabek Hujan Sedang hingga Lebat
- Indonesia Siap Hadapi Audit ICAO 2025, Ditjen Hubud Mulai Audit Internal Keselamatan Penerbangan
- Dukung Usaha Berbasis Riset, Wamendiktisaintek Sambangi Peternakan Domba di Jonggol
- Di Tengah Ekonomi Lesu, ESG Justru Naik Daun: Digitalisasi Jadi Katalis
- UPBU Juwatan Tarakan Gagalkan Penyelundupan Sabu 4.047 Gram, 4 Penumpang Ditangkap
- Hah! Pemprov DKI Punya Alat USG Pohon? Gimana Tuh Kerjanya?
- Kapan Pengumuman PPG Guru Tertentu 2025? Cek Informasinya dan Persiapkan diri
- DPR Usulkan Money Politics Dilegalkan Dalam Peraturan KPU
- JPMorgan: Aktivitas Ethereum Belum Naik Usai Upgrade Pectra
- Sebagai Presiden Terpilih, Prabowo dan Megawati Direncakan Segera Bertemu
- Hari AIDS Sedunia 2023, Peran Komunitas Terdampak Sangat Dibutuhkan
- 5 Cara Menghilangkan Scabies pada Kucing
- FOTO: Kota Es Harbin China dan Lonjakan Turis Saat Libur Tahun Baru
- Seorang Ibu Tewas Saat Selamatkan Anaknya dari Serangan Hiu di Meksiko