首页 > 娱乐
Berantas Sindikat Perdagangan Orang, Mahfud minta Kepolisian Libatkan Sejumlah Pihak
发布日期:2025-05-29 10:00:57
浏览次数:321
Warta Ekonomi,quickq苹果官方网站下载 Jakarta -

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berkomitmen untuk mengusut tuntas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

“Pasti ya, apa yang menjadi arahan dari Menkopolhukam, dari Bareskrim akan menjalani, kan kita sudah punya tim. Dari Bareskrim ada tim TPPO,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Berantas Sindikat Perdagangan Orang, Mahfud minta Kepolisian Libatkan Sejumlah Pihak

Berantas Sindikat Perdagangan Orang, Mahfud minta Kepolisian Libatkan Sejumlah Pihak

Dedi mengatakan, dalam pengusutan dan pemberantasan TPPO diperlukan kerjasama berbagai pihak, salah satunya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Sebab itu, Dedi menyebut Bareskrim Polri akan menggandeng lembaga atau instansi terkait dan pihak luar negeri.

Berantas Sindikat Perdagangan Orang, Mahfud minta Kepolisian Libatkan Sejumlah Pihak

“Tim TPPO itu tentunya nanti tidak bisa bekerja sendiri juga. Tim TPPO akan bekerja sama dengan kementerian terkait, kemudian luar negeri dan juga sebagainya,” imbuhnya.

Berantas Sindikat Perdagangan Orang, Mahfud minta Kepolisian Libatkan Sejumlah Pihak

Sebelumnya, Mahfud MD meminta kepolisian untuk tegas menindak pelaku TPPO. Menurut Mahfud, TPPO melibatkan banyak pihak sehingga harus diusut tuntas sampai ke akarnya.

“Itu yang harus kita urai satu-satu. Terutama mafianya, pengerah tenaga kerjanya, ditindak saja dulu. Lalu kita umumkan jangan main-main. Ini masalah manusia, dan sudah menjadi perhatian nasional,” kata Mahfud.

Oleh sebab itu, Mahfud meminta kepolisian memperkuat kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) guna menekan angka kasus perdagangan orang.

“Ada soal keimigrasian terutama, pengadilan, kejaksaan, ada catatan sipil, ada pemerintah daerah, ada bekingan oknum, kemudian banyak lagi masalah, seperti kemiskinan dan ketidaktahuan,” ujar dia.

上一篇:Tingkatkan Daya Saing UMKM di Pasar Global, Kominfo Bersama Kemendag dan Lazada Gelar Pelatihan
下一篇:SMAN 37 Jakarta Mempersiapkan Siswa Didiknya Menghadapi SNBT dengan Giat Motivasi dari Para Alumni
相关文章